Oleh Fanny Mayangsari - mahasiswi FIKOM UNISBA 2009
Senin, 4 Juni 2012
Perkembangan yang pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi, serta terjadinya konvergensi teknologi, menyebabkan lahirnya berbagai jenis media baru, yang tidak secara sederhana dapat kita pilah dengan kategori media cetak atau elektronik
Perkembangan kedua yang patut dicermati berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat industri media tersebut hidup. Kondisi lingkungan memberi tekanan-tekanan pada institusi media bersangkutan. Globalisasi, yang ditandai dengan pergerakan bebas informasi, uang, tenaga kerja, produk dan jasa melintasi batas-batas tradisional negara, makin mendesak berbagai institusi media untuk betul-betul bersifat kompetitif, jika mau survive.
Tren terakhir menunjukkan semakin ketatnya iklim persaingan dan semakin menguatnya nilai-nilai kepentingan ekonomi (profit) atas nilai-nilai “jurnalisme murni”. Pemilihan topik atau isu untuk diliput, misalnya, semakin mempertimbangkan faktor untung-rugi (cost-benefit) secara finansial. Jadi, tidak semata-mata hanya mempertimbangkan nilai “jurnalisme murni.”
Dalam hal ini , masyarakat tentunya lebih banyak memilih media yang lebih instant dan cepat untuk mengetahui banyak informasi yang dibutuhkan .Oleh karena itu , media-media informasi akan terus berkembang pesat . Dan bagaimanakah dengan industri media cetak seperti buku yang semakin lama semakin tertekan zaman oleh kecanggihan teknologi dan kemudahan mencari informasi.
Industri media buku di Indonesia sendiri mulai memudar seiring dengan hadirnya media online yang memberikan kepraktisan kepada pembacanya dengan search engine seperti google. Tanpa harus membawa berbagai buku atau mengeluarkan banyak uang untuk membeli buku, dengan internet kita bisa mencari segala informasi yang kita perlukan dengan sangat mudah dan free download.
Era globalosasi ini merupakan ancaman kepada industri buku untuk terus mengembangkan teknik pengindustrian dari segala aspek. Contohnya dengan pembuatan e-book yang pada kenyataanya belum berkembang secara baik.
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online).
2. Jenis-jenis Buku
1. Komik
Menurut Will Eisner dalam bukunya Graphic Storytelling, komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan. Scott McCloud punya pendapat lain, katanya dalam buku Understanding Comics, komik didefinisikan sebagai gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respons estetik pada yang melihatnya.
2. Cergam
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain.
3. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
4. Novelet
Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan novel terlalu pendek. Jumlah halaman novelet diperkira berada di antara 40-50 halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak.
5. Nomik
Nomik adalah singkatandari novel komik.
6. Antologi (kumpulan)
Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti "karangan bunga" atau "kumpulan bunga", adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novelpendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis pilihan dr seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula disebut bunga rampai.
7. Dongeng
Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini.
8. Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.
9. Catatan harian (jurnal/diary)
Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wiranto.
10. Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.
Kenyataannya, kita sering menemukan istilah ensiklopedi, padahal yang tepat adalah ensiklopedia. Seorang praktisi penerbitan saat ditanya kecenderungan mereka menggunakan kata ensoklopedi karena istilah tersebut dipandang lebih familier. Pada dasarnya, istilah apapun yang kita gunakan, hendaknya harus disadari ketepatan apalagi tentang asal-usul beserta fungsi istilah tersebut.
11. Fotografi
Fotografi berasal dari 2 kata yaitu photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti tulisan atau lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Karya-karya foto seseorang atau beberapa orang dapat saja dijadikan buku. Buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai objeknya. Untuk kepentingan lain, buku fotografi ini bisa juga berisi penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan foto-foto seperti yang tercetak.
12. Karya ilmiah
Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.
13. Tafsir
Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-quran agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri-ciri modern untuk menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini dinamakan buku tafsir.
14. Kamus
Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI).
Wikipedia menguraikan kamus sebagai sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi membantu seseorang mengenal kosakata baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas, kamus juga dapat disertai ilustrasi.
15. Panduan (how to)
Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperoleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya.
16. Atlas
Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atlas juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi.
17. Ilmiah
Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah.
18. Teks
Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, modul.
19. Mewarnai
Buku jenis ini identik dengan buku anak-anak, isinya biasanya berupa garis-garis yang membentuk gambar. Fungsinya, adalah membantu anak-anak untuk belajar mewarnia objek.
3. Bagian-bagian Buku
Seperti juga media lain, buku juga mempunyai bagian-bagiannya (komponen buku). Pada umumnya, bagian buku terbagi menjadi 2, yaitu sampul buku (cover) dan tubuh buku (isi buku).
Cover buku merupakan penutup atau pelindung isi buku. Cover/sampul buku juga berperan sebagai informasi pertama yang akan diberikan kepada pembaca tentang isi buku. Sedangkan isi buku adalah bagian pokok yang menyajikan seluruh gagasan, pemikiran penulis secara utuh dan koheren.
1. Cover/Sampul Buku
a. Cover terdiri atas dua jenis, yaitu softcover dan hardcover. Softcover pada umumnya paling sering digunakan oleh penerbit-penerbit buku. Softcover juga biasa disebut sampul lunak atau juga paperback. Bahan cover ini biasanya menggunakan kertas art paper 120 gr atau artcartoon 230 gr. Sedangkan jenis kedua adalah hardcover. Ukuran kertas jauh lebih tebal dan kuat.Hardcover biasanya digunakan untuk menyampuli buku-buku luks seperti ensiklopedi atau buku-buku yang diasumsikan akan abadi, buku yang tidak akan basi walau zaman terus berubah. Resikonya, harga buku yang menggunakan hardcover akan jauh lebih mahal bagi pembaca/pembeli daripada buku bersampul soft.
b. Di dalam cover buku, termuat berbagai bagian-bagian kecil. Bagian-bagian itu antara lain sampul depan, sampul belakang, punggung sampul, telinga sampul depan, dan telinga sampul belakang. Telinga sampul biasa juga disebut sebagai lidah sampul ataupun jaket sampul. Bagian-bagian tersebut tentu mempunyai fungsinya masing-masing.
Sampul depan berfungsi sebagai informasi pertama yang akan diberikan kepada pembaca tentang isi buku. Pada sampul depan terdapat judul buku, nama penulis/penyusun, nama penerbit, dan biasanya terdapat juga endorsement,tagline, pointer, dll.
Sampul belakang biasanya diisi dengan no. ISBN dan barcode, endorsement, blurb (sinopsis), keautoritatifan penulis/penyusun, dll. Sedangkan telinga sampul biasanya diisi dengan tambahanendorsement atau biografi singkat pengarang, ataupun sinopsis buku.
2. Isi Buku
Isi buku terdiri atas lembaran-lembaran kertas yang disusun dengan rapi sesuai urutan halamannya. Ukuran isi buku harus disesuaikan dengan cover buku.
Karena Indonesia tidak punya standar ukuran baku untuk buku, maka ada berjenis-jenis ukuran buku. Untuk ukuran buku yang biasa disebut buku saku (seperti novel dan bacaan ringan lain) berukuran 15,5 X 23,5 cm atau 13 X 20 cm. Untuk ukuran buku sekolah biasanya lebih lebar, 17,5 X 25 cm, 19 X 26 cm, 21 X27,5 cm, dll. Ada juga yang biasanya lebih besar, yaitu ensiklopedi anak atau pelajar.
Karena Indonesia tidak punya standar ukuran baku untuk buku, maka ada berjenis-jenis ukuran buku. Untuk ukuran buku yang biasa disebut buku saku (seperti novel dan bacaan ringan lain) berukuran 15,5 X 23,5 cm atau 13 X 20 cm. Untuk ukuran buku sekolah biasanya lebih lebar, 17,5 X 25 cm, 19 X 26 cm, 21 X27,5 cm, dll. Ada juga yang biasanya lebih besar, yaitu ensiklopedi anak atau pelajar.
Isi buku mempunyai bagian pokok, yaitu kulit ari (kulit perancis atau front pages atau preliminary pages), isi, dan halaman akhir (end pages). Kulit ari berisi identitas buku dan penjelasan pengantar serta pemetaan/daftar mengenai isi buku. Kulit ari biasanya berisi halaman copyright, identitas buku (yang meliputi judul buku, nama penulis, nama editor, layouter, desain sampul, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dll), kata pengantar dan atau kata pendahuluan, dan yang terakhir adalah daftar isi.
Isi merupakan bagian-bagian pemaparan penulis secara utuh yang merupakan jantung buku tersebut. Sedangkan halaman terakhir biasanya berisi daftar pustaka, profil penulis, lampiran, indeks, dll.
Lembaran-lembaran isi selanjutnya akan disatukan dan dijilid dengan sampul buku. Ada tiga macam jilid, yaitu jilid benang, jilid kawat, dan jilid lem panas (atau disebut binding). Penentuan jenis jilid biasnya dpengaruhi oleh ketebalan buku. Untuk buku-buku bacaan, sebagian besar memakai jilid lem panas (binding).
4. Sejarah Perkembangan Buku Dunia Pada zaman kuno, tradisi komunikasi masih mengandalkan lisan. Penyampaian informasi, cerita-cerita, nyanyian, do’a-do’a, maupun syair, disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Karenanya, hafalan merupakan ciri yang menandai tradisi ini. Semuanya dihafal. Kian hari, kian banyak saja hal-hal yang musti dihafal. Saking banyaknya, sehingga akhirnya mereka kewalahan alias tidak mampu menghafalkannya lagi. Hingga, terpikirlah untuk menuangkannya dalam tulisan. Maka, lahirlah apa yang disebut sebagai buku kuno. Buku kuno ketika itu, belum berupa tulisan yang tercetak di atas kertas modern seperti sekarang ini, melainkan tulisan-tulisan di atas keping-keping batu (prasasti) atau juga di atas kertas yang terbuat dari daun papyrus. Papyrus adalah tumbuhan sejenis alang-alang
|
B. KESIMPULAN
- Proses penerbitan buku pada dasarnya ada empat tingkat:
1. Editorial
2. Desain
3. Percetakan
4. Pemasaran
Penjualan buku di Indonesia biasanya dilakukan dengan beberapa cara (Surianto dalam Taryadi, 1999) :
a) melalui display toko buku;
b) melalui grosir atau distributor
c) penjualan langsung
d) online.
- KOMPAS GRAMEDIA merupakan perusahaan yang mengkonglomerasi berbagai media, terutama media buku dengan perusahaannya yang terkenal yaitu toko buku Gramedia.
- E-PUBLISHING masih belum dirasakan manfaatnya di negara Indonesia. Karena masih banyaknya pembajakan berupa download secara gratis.
- Hukum dan regulasi industri buku, berdasar pada Badan Pertimbangan dan Pengembangan Buku Nasional (BPPBN), Dewan Buku Nasional (DBN), SIUP dan Hak Cipta.
- Permasalahan Industri Buku Indonesia
- Belum menjadi kebutuhan pokok
- Relatif mahal
- Pembajakan buku
- Kebijakan pemerintah kurang mendukung
- Hak-hak intelektual editor, ilustrator, dan perancang buku belum terlindungi secara hukum.
- Bahan baku kertas yang tinggi
- Penyalahgunaan percetakan (pembajakan, pornografi, dan profokasi;)
- Buku elektronik serta pengunduhannya belum diatur melalui ketentuan hukum
- SDM
- DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.