Selasa, 05 Juni 2012

PR dalam Komunikasi Pemasaran

Oleh Fanny Mayangsari – Mahasiswi Fikom UNISBA 2009
                                                                5 Juni 2012 – Pkl. 19.24 WIB



1. MARKETING MIX
  Marketing mix adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value
Memasuki awal tahun 1990an, kegiatan bisnis, khususnya pemasaran tidak lagi mengacu kepada strategi pemasaran tradisional, melainkan lebih mengacu pada strategi pemasaran modern dengan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion). Kemunculan strategi 4P inilah yang menandai munculnya komunikasi pemasaran terpadu, dengan tidak hanya menggunakan iklan melainkan juga mengguakan PR.


2.       MENGUKUR EFEKTIVITAS MARKETING COMMUNICATION
Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications) adalah sebuah konsep sederhana bahwa semua bentuk komunikasi dan pesan secara hati-hati terkait bersama-sama yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pasar dan proses untuk mengelola hubungan pelanggan yang mendorong nilai merek (ekuitas merek).
Manfaat IMC yaitu dapat menciptakan keunggulan kompetitif, meningkatkan penjualan dan keuntungan, menghemat uang dan waktu. IMC mengikat komunikasi seluruh pelanggan dan membantu mereka bergerak melalui berbagai tahap proses pembelian. Organisasi secara simultan mengkonsolidasikan citra, mengembangkan dialog dan memelihara hubungan dengan pelanggan. Kemampuan untuk mempertahankan pelanggan untuk hidup adalah keunggulan kompetitif yang kuat.
IMC juga meningkatkan keuntungan melalui peningkatan efektivitas. Jadi, IMC dapat meningkatkan penjualan dengan peregangan pesan di beberapa alat komunikasi untuk menciptakan jalan lebih bagi pelanggan untuk menjadi sadar, tertarik dan akhirnya melakukan pembelian.  IMC membuat pesan lebih konsisten dan karena itu lebih kredibel.
Proses Integrated Marketing Communications Sebagai Pendekatan Efektif dan Komprehensif
Promosi merupakan salah satu hal penting dalam proses IMC. Ada banyak cara untuk mempromosikan produk/jasa perusahaan/organisasi melalui berbagai kegiatan Promotion Mix.
Usaha-usaha promosi yang yang dilakukan harus bisa melalui tahapan konsep AIDDA:
·         Menarik perhatian audience/calon konsumen ( Attention )
·         Menciptakan ketertarikan pada diri audience/calon konsumen ( Interest )
·         Membangkitkan hasrat audience/calon konsumen ( Desire )
·         Mendorong pembuatan keputusan ( Decission )
·         Menetapkan dan memutuskan tindakan untuk memuaskan hasrat dan merealisasikan keputusan yang sudah dibuat ( Action )
Sebuah proses IMC yang efektif melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1.       Identify the target audience, mengidentifikasi target audience, dengan mengacu kepada hasil market research dan data sekunder lainnya.
2.       Determine the communications objectives, menetapkan tujuan dan sasaran komunikasi.
3.       Designs the messaging content, merancang isi pesan yang paling tepat bagi target audience dan sasaran/tujuan yang ditetapkan. Efektivitas peyampaian pesan, menentukan sukses tidaknya IMC.
4.       Select the means for communications, memilih cara komunikasi ( termasuk pemilihan media komunikasi
5.       Define the mix of media, budget and priorities, menetapkan media-media yang akan digunakan, anggaran prioritas.
6.       Measure the effectiveness of the efforts, mengukur efektivitas usaha yang dilakukan. Selain itu terdapat beberapa komponen dari
Komunikasi Pemasaran Terpadu diantaranya yaitu advertising, direct marketing, publicity/public relation, dan sales promotion.
Advertising, periklanan merupakan elemen penting dari bauran komunikasi pemasaran. Sederhananya, iklan mengarahkan pesan pada sejumlah besar orang dengan komunikasi tunggal. Dalam hal ini adalah media massa seperti televisi, koran, majalah, radio, baliho, dan lain-lain.
Public Relation, kehumasan atau public relation (PR) merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku masyarakat, mengidentifikasikan prosedur dan menyesuaikannya dengan kepentingan masyarakat umum serta kemudian menjalankannya untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan dari masyarakat. PR mempunyai tujuan yang lebih luas dari publisitas karena tujuan utamanya adalah mengupayakan dan menjaga reputasi positif dari produk atau perusahaan
 Bentuk penerapan PR antara lain :
1.    Publikasi khusus
2.    Perisipasi dalam kegiatan masyarakat
3.    Penggalangan dan
4.    Sponsorship dan event dan lain – lain.
Personal selling,  seorang penjual menjual produk individu, layanan atau solusi kepada klien. Wiraniaga sesuai manfaat menawarkan mereka dengan kebutuhan spesifik dari klien. Hari ini, penjualan pribadi mencakup pengembangan hubungan klien lama.   Interaksi ini memberikan fleksibilitas dimana penjual dapat melihat atau mendengar respon atau reaksi dari calon pembeli dan menyesuaikannya dengan pesan penjualannya.
Direct Marketing, pemasaran langsung adalah pendekatan saluran bebas untuk distribusi dan / atau komunikasi pemasaran. Jadi sebuah perusahaan mungkin memiliki strategi berurusan dengan pelanggan secara langsung, dalam arti bahwa kesepakatan tersebut dilakukan langsung antara produsen dan pelanggan.
Perangkat utama Penjualan Langsung adalah iklan yang bersifat respon langsung (direct response) dimana produk dipromosikan melalui iklan dan mendorong konsumen untuk langsung membeli dari perusahaan / pabrik (bukan melalui toko atau distributor). Umumnya berupa pencantuman formulir pemesanan di iklan, ajakan untuk menelpon saat itu juga atau penggunaan kupon dengan waktu terbatas.Contoh : direct mail, Telemarketing, online tools dan direct  selling.
Sales Promotion, promosi penjualan adalah setiap inisiatif yang dilakukan oleh organisasi untuk mempromosikan peningkatan penjualan, penggunaan atau percobaan produk atau jasa (inisiatif yaitu yang tidak tercakup oleh unsur-unsur lain dari komunikasi pemasaran atau bauran promosi). Promosi penjualan bervariasi.
Berikut adalah beberapa contoh populer kegiatan promosi penjualan:
1.    Buy-One-Get-One-Free (BOGOF) – yang merupakan contoh dari promosi diri melikuidasi.
2.    Customer Relationship Management (CRM) insentif seperti bonus poin atau uang dari kupon. Ada banyak contoh dari CRM, dari bank untuk supermarket.
3.    Media baru. Website dan ponsel yang mendukung promosi penjualan.
4.    Merchandising.
5.    Diskon.
6.    Sampling.
7.    Voucher dan kupon.

3.       TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Tujuan adalah ”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan, 1999:31)
Bonar (1987:21) merumuskan tujuan PR adalah :
·         Public understanding (pengertian publik)
·         Public confidence ( kepercayaan publik)
·         Public support (dukungan publik)
·         Public cooperation (kerjasama publik)
Fungsi PR antara lain :
1.  To ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization (mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya)
2. To counsel executive on ways of dealing with public opinion as it exists (menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul)
3. To use communication to influence public opinion (menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum)
Kegiatan utama Public Relations :
·         Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi
·         Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya
·         Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
·         Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada publi
·         Menyesuaikan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan
·         Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konplik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.
·         Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2 arah antara organisasi dengan publiknya
·         Menghasilkan perubahan yang khusus dalam pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
·         Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara hubungan antara organisasi dan publiknya.

Strategi Public Relations
·         Strategi persuasive. Strategi persuasive memiliki ciri-ciri :
1.       Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2.       PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.
3.       mendorong public untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan/organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
4.       perubahan sikap dan penilaian dari public dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan tyerus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.
·         Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan :
1.       Menyampaikan fakta dan opini yang ada didalam maupun diluar perusahaan.
2.       menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis
3.       melakukan analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Strategi dibentuk dua komponen :
1.       Komponen sasaran
Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stake holder yang dipersempit menjadi public sasaran (target public)
2.       Komponen sarana, 
Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :
1.       Conservation (mengukuhkan)
2.       Change (mengubah)
3.       Crystallization (mengkristalkan)
Tahapan dalam proses PR (Cutlip, et.al, 1998:340) terdiri dari4 langkah antara lain :
1.       Definiskan permasalahan atau kesempatan (defining the problem or opportunity), tahap ini menjawan pertanyaan ”What happening now?”
2.       Perencanaan dan program (planning and programming), tahap ini menjawan pertanyaan : “What should we change or do, and say?”
3.       Aksi dan komunikasi (action and communication), Tahap ini menawab pertanyaan “Who should do and say it, and when, where and how?”
4.       Evaluasi program (evaluating the program), tahap terakhir menjawab pertanyaan:” how are we doing, or how did we do?”
5.       Dari tahapan daiats melahirkan model strategic management (Grunig and Hunt) untuk PR :
6.       Tahap stakeholder
7.       Tahap publik
8.       Tahap isu
9.       Relasi publik
Sandra Oliver (2006) membagi strategi PR kedalam beberapa konteks. Apabila dilihat dari konteks manajemen terbagi kedalam beberapa statrategi antara lain :
1.       strategi komunikasi bisnis
2.       Strategi sumber daya manusia
3.       staretgi komunikasi pemasaran
4.       Strategi PR dilihat dari konteks profesional
Bagian-bagian dari fungsi public relation :
1.       Hubungan internal
Bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.
2.       Publisitas
Informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita.
3.       Advertising
Informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk riang dan waktu penempatan informasi tersebut
4.       Press agentry
Penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massadan mendapat perhatian public.
5.       Public affairs
Bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas local dalam rangka mempengaruhi kebijakan public.
6.       Lobbying
Bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-ndang dan regulasi.
7.       Manjemen isu
Proses pro aktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka.
8.       Hubungan investor
Bagian dari PR dalam perusahaaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain didalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.
9.       Pengembangan
Bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.


  
DAFTAR PUSTAKA

Rudy, T. May. 2005. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung : 
                PT. Refika Aditama.
Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara.
Yeremi, G. Thorn. 1995. Terampil Bernegosiasi. PT. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.   
Ardianto, Elvinaro. Public Relation Suatu Pengantar Praktis. Bandung : Pustaka Bani  Quraisy. 
Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Surachman, A. Yani, dan Yosal Iriantara. 2006. Public Relation Writing : Pendekatan Teoritis dan Praktek. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Coulson, Colin – Thomas. 2005. Public Relation Pedoman Praktis untuk PR. Jakarta : PT Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.