Selasa, 05 Juni 2012

Strategi Komunikasi PR Internasional

         Oleh Fanny Mayangsari – Mahasiswi Fikom Unisba 2009  

A.      STRATEGI KOMUNIKASI

1.       Persuasi
Teknik persuasi lazim digunakan dalam program-program kehumasan. Teknik ini juga berlaku bagi kegiatan komunikasi massa dalam arti dan ruang lingkup yang lebih luas.
Persuasi adalah pola atau cara membujuk/menghimbau/mengajak agar orang-orang dapat merasa yakin terhadap hal yang kita kehendaki atau terhadap suatu produk yang dipasarkan.
Ada beberapa teknik agar membuat oranglain dapat percaya dan merasa yakin terhadap ajakan atau himbauan yang dilakukan, sehingga komunikasi yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Berikut adalah beberapa teknik persuasi :
a.        Teknik Persuasi – Partisipati
Teknik persuasi ini dilakukan dengan mengajak atau mengikutsertakan khalayak atau masyarakat dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan, termasuk memasukan mereka sebagai aktor atau aktris pendukung iklan.
Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan kesan suatu organisasi atau program atau produk tersebut hanya untuk kalangan atau wilayah tertentu. Hal ini juga bertujuan untuk menarik simpati kalangan masyarakat secara lebih luas. 
Untuk kegiatan Humas Internasional, kegiatan partisipatif bermakna mengikutsertakan orang-orang, tokoh, atau artis yang dikenal oleh penduduk setempat di negara lain. Maka kesesuaian budaya dan kondisi di negara yang ditujukan untuk kegiatan humas tersebut harus disesuaikan.
Contohnya :
 Iklan C1000. Yaitu iklan internasional produk minuman bervitamin. Iklannya selalu dibintangi oleh Miss Universe. Pesan yang tersirat dalam iklan itu, bagaimana C1000 mampu memberikan vitamin bagi tubuh sehingga tubuh menjadi sehat dan selalu cantik seperti Miss Universe. Miss Universe yang membintangi iklan mengucapkan kalimat remember advertising yaitu “Healty inside, fresh outside”.
b.       Teknik Persuasi – Asosiatif
Merupakan teknik komunikasi yang dilakukan diasosiasikan atau dihubungkan dengan suatu objek, tokoh, kejadian, atau peristiwa tertentu untuk menimbulkan kesan bahwa hal itu adalah bagus, perlu, bermanfaat, patut dicontoh, maupun hal positif yang lainnya untuk organisasi atau perusahaan.
Untuk kegiatan Humas Internasional, hal-hal yang asosiatif itu perlu disesuaikan dengan pengasosiasian yang lazim dikenal dan dipahami di negara tempat kita melaksanakan kegiatan kehumasan.
Contohnya :
Iklan Rexona Men Roll On internasional. Dimana iklan ini juga menjadi sponsor dalam event olahraga seperti World Cup. Pemain Bola yang berkeringat membutuhkan deodorant yang tidak lengket serta mampu mengurangi jumlah keringat yang berlebihan yang menyebabkan bau badan.
c.        Teknik Persuasi – “Emotional appeal”
Kegiatan komunikasi yang dilakukan diarahkan untuk menggugah perasaan, menumbuhkan atau menanamkan kesan yang mendalam, atau membangkitkan emosi menyangkut hal yang menarik seta membekas dihati sanubari sehingga timbul kesan yang tidak mudah dilupakan atau lebih menonjol dibanding yang lain.
Untuk kegiatan Humas Internasional, hal-hal yang membangkitkan kenangan atau emosi itu perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan emosional bangsa atau penduduk setempat di negara tempat dilaksanakannya kegiatan kehumasan tersebut.
Contohnya :
Iklan rokok Dunhill yang berjudul “D” are you. Rokok yang berani dan bertujuan untuk meningkatkan emotional appeal para pembacanya dengan tag line yang menantang yaitu “dare”.
d.       Teknik Persuasi – “Fear arrousal”
Upaya pencapaian tujuan komunikasi dengan cara menyampaikan pesan atau informasi yang menimbulkan kecemasan, kerisauan, dan rasa penasaran. Lazimnnya dilakukan dengan cara menakut-nakuti orang lain bahwa jika mereka tidak mematuhi pesan atau tidak menggunakan suatu prosuk tertentu maka akan mendapatkan rugi.
Untuk kegiatan Humas Internasional, hal-hal yang dapat menimbulkan kecemasan itu perlu disesuaikan dengan budaya, kebiasaan, persepsi, dan pola pikir di negara tempat melaksanankan kegiatan kehumasan. Hal-hal yang menimbulkan kecemasan pada suatu bangsa itu berbeda-beda makan kita harus jeli memilih tema fear arrousal tersebut.
Contohnya :
Iklan layanan masyarakat Internasional dalam pencegahan penyakit AIDS lewat penularan jarum suntik atau narkotika. Iklan menggambarkan apa yang terjadi di negara-negara berkembang seputar banyaknya masyarakat yang terkena HIV AIDS lewat jarum suntik. Mempersuasi dan menumbuhkan rasa takut masyarakat untuk tidak mengkonsumsi narkotika dan bergantian menggunakan jarum suntik.
e.       Teknik Persuasi –“Pay off idea”
Disebut sebagai pola yang memberikan janji-janji tertentu. Kegiatan komunikasi ditempuh dengan cara menjanjikan imbalan atau hasil yang memuaskan apabila orang, keluarga, konsumen, atau khalayak melaksanakan pesan atau melakukan anjuran yang disampaikan.
Untuk kegiatan humas internasional, hal-hal teknik menjanjikan hasil atau imbalan tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Misalnya di negara maju pay off berupa keuntungan materi atau finansial kurang tepat dibandingkan dengan imbalan yang menyangkut manfaat atau kebahagiaan yang bisa dicapai.
Contohnya :
Iklan Pantene internasional yang diperankan oleh Anggun C. Sasmi, yaitu penyanyi berskala internasional. Iklan Pantene menjelaskan manfaat dari penggunaan shampo Pantene yang menghasilkan rambut lembut dan tidak rontok seperti rambut Anggun yang hitam, berkilau, dan terawat. Dengan tag line “rambut ku ga rontok lagi, bebas rambut bercabang”.
                Komunikasi yang persuasif bukan hanya sekedar bisa menarik perhatian orang, tetapi diupayakan sampai orang tersebut melaksanakan tindakan yang dikehendaki oleh komunikator.
Wilbur Schramm mengemukakan suatu kerangka prosedur atau tata cara pelaksanaan komunikasi persuasif yang disebut “A-A Procedures” :
-          Attention ( memancing perhatian)
-          Interest (menarik minat)
-          Desired (membangkitkan hasrat/keinginan)
-          Decission (mendorong orang mengambil keputusan)
-          Action (menggerakan agar orang melakukan tindakan)
 (T. May Rudy, 2005 : 99).
2.       Diplomasi
Komunikasi Internasional lazimnya dilakukan secara eksklusif antar pejabat-pejabat tinggi negara atau melalui perwakilan diplomatik dan konsuler masing-masing negara serta pada organisasi internasional. Perspektif diplomatik lebih banyak digunakan untuk meningkatkan komitmen kerjasama, memperluas pengaruh, dan mengatasiperbedaan pendapat, salah paham, salah pengertian, sampai menghindari konflik dalam masalah tujuan dan kepentingan setiap negara.
Diplomasi merupakan upaya membinan rasa saling percaya atau confidence building. Selain itu tujuan komunikasi internasional adalah untuk mengembangkan kerjasama dalam hubungan bilateral maupun hubungan multilateral, memperkuat posisi tawar serta meningkatkan citra atau reputasi suatu negara.
Dalam area hubungan internasional dan bidang diplomasi, aspek komunikasi internasional melalui perspektif diplomatik ini lazim digolongkan ke dalam diplomasi jalur pertama. (T. May Rudy, 2005 : 127).
Berbagai kunjungan kenegaraan dan keikutsertaan dalam konferensi internasional merupakan bagian dari perspektif diplomatik komunikasi internasional. (Mohammad Shoelhi, 2009 : 32)
Contohnya kongkrit diplomasi Internasional:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis 23 Februari 2012 pukul 17.00 WIB, menerima Menteri Luar Negeri Republik Sudan Ali Ahmed Karti, di Kantor Presiden. Pertemuan ini membahas kelanjutan dan perluasan hubungan bilateral Indonesia dan Sudan.
Ini merupakan bentuk upaya negara Sudan dan Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral sehingga dapat memperkuat kerjasama demi keuntungan negara dan masing-masing bangsa. (http://www.demokrat.or.id/2012/02/presiden-sby-menerima-menlu-republik-sudan/).
3.       Jurnalistik
Kegiatan-kegiatan komunikasi internasional berupa pertukaran informasi, menemukan peluang kerjasama atau meningkatkan kunjungan wisata, lazimnya dilakukan melalui saluran media cetak dan media elektronik. Para jurnalis berperan besar dalam komunikasi internasional. Kegiatan ini juga menyangkut upaya mempengaruhi pemerintah.
Kegiatan komunikasi internasional berdasarkan perspektif jurnalistik sesungguhnya berlangsung wajar, objektif, alami, dan bermakna positif. Kegiatan ini bersifat netral walaupun ada kemungkinan digunakan untuk tujuan atau kepentingan propaganda dengan tujuan akhir untuk mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi lawan. (T. May Rudy, 2005 :128).
Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi internasional adalah studi tentang berbagai macam interaksi yang lebih bersifat mass mediated communication (MMC) yang dilakukan antara dua orang atau beberapa negara yang berbeda latar belakang budaya, bahasa, ideologi, politik, tingkat perkembangan ekonomi dan sebagainya.
Komunikasi internasional berbasis MMC memfokuskan perhatiannya lebih kuat pada isu-isu sosial dan politik, ekonomi, kebudayaan serta pemanfaatan jaringan media massa internasional. Lazimnya dilakukan di media cetak dan media elektronik berupa pertukaran informasi tentang peristiwa internasional untuk mempengaruhi publik internasional, menemukan peluang bisnis, atau mendorong upaya kerjasama. Disini jurnalis termasuk pengamat dan penulis besar dalam komunikasi internasional karena mereka mampu mempengaruhi persepsi dan opini publik internasional baik dari kalangan pemerintah maupun kelompok masyarakat.
Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui media massa cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dll) dan juga media massa elektronik (radio, televisi, film, video, dan internet). (Mohammad Shoelhi, 2009 : 30)
Contoh kongkrit perspektif jurnalistik Internasional:
Pemerintah Amerika Serikat memanfaatkan media cetak dan elektronik sebagai alat propaganda kepada masyarakat dunia pasca tragedi 11 september 2001. Propaganda tersebut bertujuan untuk menciptakan opini Internasional yang menguntungkan AS dan Osama Bin Laden dan Al-Qaeda sebagai ancaman keamanan global. Kemudian dijadikan dalil Amerika Serikat untuk menumpas terorisme internasional. (Mohammad Shoelhi, 2009 : 31)
4.       Propaganda
Kegiatan komunikasi internasional yang ditujukan untuk menanamkan gagasan-gagasan tertentu kedalam benak masyarakat pada negara lain atau bahkan pada masyarakat internasional secara keseluruhan. Propaganda dipacu sedemikian kuat, bukan sekedar mengarahkan opini publik, tetapi agar dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, serta tindakan pemerintah dan publik di negara lain.
Propaganda bisa dirancang atau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang terbatas dan berjangka pendek. Dapat pula untuk tujuan lebih luas dan strategis yang mencakup perolehan, penguatan, serta perluasan dukungan dari rakyat dan negara sahabat untuk melaksanakan gagasan tertentu atau untuk menghadapi lawan yang tidak disukainya.
Propaganda juga bisa bertujuan mempertajam atau mengebah sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau kebijakan luar negeri tertentu. (T. May Rudy, 2005 : 129).
Sejauh ini propaganda diakui merupakan instrumen yang paling ampuh untuk menanamkan pengaruh. Keampuhan pengaruh propaganda dapat dirasakan ketika propaganda berhasil mewujudkan kondisi terdapatnya kesatuan psikologis dalam komunikasi internasional, atau opini publik dalam suatu negara cocok dengan opini public negara lain sehingga berintegrasi menjadi opini internasional, dan seterusnya akan menjadi kutub pendapat yang terpisahkan oleh perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan latar belakang ideologi, sejarah, sosial, dan faktor-faktor lain dari suatu negara. (Mohammad Shoelhi, 2009 : 34)
Contohnya kongkrit propaganda :
Uni Soviet (sebelum tahun 1991), mempropagandakan dirinya sebagai pembela dan pelindung bangsa-bangsa tertindas serta pelopor anti terorisme.
Amerika Serikat mempropagandakan dirinya sebagai pelopor dan benteng demokrasi. AS juga melakukan pendekatan persuasif dengan negara lain dan menempatkan diri sebagai korban terorisme. AS juga memadamkan antipati pada negara Arab di Timur Tengah terhadap pemerintahan Saddam Hussein di Irak. (T. May Rudy, 2005 : 130)
5.       Bisnis
Komunikasi internasional berlangsung untuk kepentingan bisnis, termasuk untuk kepentingan memajukan pariwisata dengan cara meningkatkan kunjungan wisatawan. Kegiatan komunikasi internasional menyangkut promosi bisnis serta produk ekspor yang berupaya merangkul baik pemerintahan maupun pihak swasta negara lain untuk melakukan transaksi bisnis.
Para pelaku pada umumnya adalah kalangan bisnis. Komunikatornya adalah kalangan bisnis yaitu produsen atau pengusaha. Sedangkan komunikannya bisa saja pejabat instansi pemerintah, kalangan bisnis, dan masyarakat umum di negara-negara lain.
Pelaksanaannya berupa pameran internasional, brosur penawaran produk, memasang iklan di media massa negara lain, mengundang pengusaha dan wartawan dari negara lain berkunjung, dan lain-lain. (T. May Rudy, 2005 : 130).
Contoh bisnis internasional :
Kegiatan Kehumasan Indonesia yang menjadikan pulau Komodo “seven Wonders” sebagai salah satu strategi peningkatan devisa negara lewat kunjungan wisatawan asing.
Kegiatan pertunjukan angklung di Amerika yang menghasilkan Guiness Book Record.
Batik EXPO yang diadakan di Eropa untuk mensosiaisasikan dan meningkatkan kualitas penjualan batik di mancanegara.
6.       Negoisasi
Keterampilan untuk melobi secara pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat dibutuhkan bagi seorang PRO agar semua ide, rencanan, atau gagasan kegiatan suatu lembaga atau organisasi sebelum di masyarakatkan perlu diadakan pendekatan untuk memcapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh sehingga timbul saling menguntungkan (win-win solution). (Elvinaro, 2004 : 55)
Kesepakatan antara si peloby dengan target, yaitu saling memberi dan menerima. Yang dari hasil negoisasi tersebut saling menguntungkan bagi si kedua pihak baik itu si peloby maupun target yang akan diloby, sehingga tiada keragu-raguan bagi si target yang dilobby untuk membantu mempermudah tujuan kita tercapai.
Menurut G.R. Berridge, Ia menekankan negosiasi sebagai upaya membangun komunikasi dalam diplomasi tanpa melibatkan kekuatan (force), propaganda bertentangan dengan hukum, melainkan negosiasi merupakan kerangka damai dari suatu instrumen diplomasi.
Negoisasi dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu : mediasi, arbitrasi, dan kompromi.
Mediasi adalah proses negosiasi penyelesaian masalah (sengketa) dimana suatu pihak luar, tidak memihak, netral, tidak bekerja dengan para pihak yang besengketa, membantu mereka (yang bersengketa) mencapai suatu kesepakatan hasil negosiasi yang memuaskan. (Goodpaster, 1999 : 241).
Arbitasi adalah suatu proses negoisasi dalam penyelesaian masalah dengan cara mengambil keputusan dengan cara cepat dan adil, Tanpa adanya formalitas atau prosedur yang berbelit-belit yang dapat yang menghambat penyelisihan perselisihan.
Berdasarkan pengertian arbitrase menurut UU Nomor 30 Tahun 1990 diketahui bahwa.
1. Arbitrase merupakan suatu perjanjian ;
2. Perjajian arbitrase harus dibuat dalam bentuk tertulis;
3. Perjanjian arbitrase tersebut merupakan perjanjian untuk menyelesaikan sengketa untuk dilaksanakan di luar perdilan umum.
Sedangkan kompromi yaitu salah satu proses negoisasi dalam menyelesaikan masalah dengan cara mengurangi tuntutan antara kedua pihak, saling memahami dan mengerti kebutuhan masing sampai pada level minimal, tuntutan mutual bisa diterima dan dijalankan oleh kedua belah pihak.
Dalam proses negoisasi yang paling sering dipakai adalah kompromi, karena dilakukan dengan cara pendekatan secara langsung dan saling mengerti kondisi masing-masing si kedua belah pihak. Sehingga dapat mengurangi ego masing-masing demi tetap terjalinnya kerjasama yang baik antara individu maupun antar organisasi.
Jadi sebenarnya negoisasi adalah cara berdiplomasi, baik publik maupun nonpublik, merupakan implementasi yang melibatkan instrumen persuasi, dissuasi, dan imbalan. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi keinginan aktor melalui respons psikologi tepat dan antisipatif aktor terhadap serangkaian peristiwa, gambaran, atau pesan.
Dengan demikian bila kesemuanya digabungkan dalam hal ini taktik, strategi negoisasi, dan lobbying akan sangat membantu sekali kesuksesan suatu tujuan baik itu individu, perusahaan, maupun organisasi. (Yeremi G. Thorn, Terampil Bernegosiasi, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.)
Contoh kongkrit negosiasi internasional :
Negosiasi solusi konflik Palestina dan Israel. Konlfik Palestina dan Israel tidak dapat diselesaikan dengan jalan kekuatan militer. Kedua negara harus menyelesaikan melalui jalan negosiasi. (http://international.okezone.com/read/2010/06/03/18/339110/solusi-konflik-palestina-israel-harus-negosiasi)
7.       Kampanye
Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.
Merujuk pada definisi ini maka kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung:
1.       Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu.
2.       Jumlah khalayak sasaran besar.
3.       Biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu.
4.       Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.
 (Antar Venus, 2004 : 7)
Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga. Penyelenggara kampanye umumnya adalah sebuah perusahaan atau lembaga. Lembaga tersebut dapat berasal dari lingkunganpemerintahan, kalangan swasta, atau LSM. Kampanye selalu memiliki tujuan beragam antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
Berikut adalah jenis-jenis kampanye menurut Charles U. Larson (1992):
1.       Product-oriented campaigns
Kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi dilingkungan bisnis. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh  keuntungan finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk dan melipatgandakan penjualan sehingga memperoleh keuntungan yang diharapkan. Contohnya : Kampanye 1000 langkah kaki Anlene.
2.       Candidate-oriented campaigns
Kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Disebut juga sebagai kampanye politik. Tujuannya untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.
Contohnya :
Kampanye yang dilakukan Barck Obama dalam pemiihan presiden Amerika Serikat.
3.       Ideologically or cause oriented campaigns
Kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang sifatnya khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait. Termasuk kepada kampanye perubahan sosial. Contohnya : kampanye lingkungan, kampanye kesehatan AIDS, kampanye pendidikan, kampanye lalu lintas, kampanye ekonomi, dan kampanye kemanusiaan misalnya pengumpulan dana bagi bencana alam . (Antar Venus, 2004 :10)
Contoh kongkrit kampanye PR Internasional :
Kampanye WWF Internasional dalam meningkatkan kepedulian tiap negara akan minimnya lahan habitat hewan yang dipakai untuk sektor pembangunan.
Kampanye internasional untuk solidaritas dan charity tragedi bencana tsunami Jepang.
Kampanye go green Internasional dengan program Earth Hours. Mematikan lampu selama 60 menit sebagai bentuk pengehematan energi sedunia dan pengurangan efek global warming.
8.       Publisitas
Menurut Lesly,  publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. (Iriantara dan A. Yani Surachman, 2008: 190).
Sementara menurut Cutlip dan Center, publisitas adalah penyebaran informasi secara sistematis tentang lembaga atau perorangan. (Iriantara dan A. Yani Surachman, 2008: 190).
Publisitas merupakan salah satu teknik yang biasa digunakan dalam public relations (PR) sehingga fungsi publisitas pun pada dasarnya merupakan fungsi PR, yaitu menjaga citra positif, menangani publisitas negatif, dan meningkatkan efektivitas unsur-unsur dalam bauran promosi (promotion mix).
Contoh Publisitas Internasional :
Di banyak negara, lembaga-lembaga resmi bertugas untuk mempromosikan aspek-aspek kehidupan nasional di luar negeri. Di inggris misalnya, Kantor Pusat Informasi mempromosikan “jalan hidup Inggris” di luar negeri dan berkerjasama dengan jasa-jasa Informasi Inggris di luar  negeri. Jasa pers luar negeri secara resmi menyediakan media luar negeri yang teratur dengan memuat isu-isu bar, artikel-artikel, dan foto-foto. Lembaga demikian layak ditempatkan pada daftar pengeksposan pers. COI juga menyusun tour-tour dan kunjungan-kunjungan untuk VIP dari luar negeri. Organisasi kita bisa tertarik dengan kunjungan-kunjungan ke luar negeri.
                Saluran bebas lain yang disediakan di organisasi-organisasi Inggris adalah Jasa Ekstern dari BBC yang menyiarkan berita-berita mengenai perkembangan sosial Inggris, kebudayaan, komersial, teknologi, dan industrinya.
                Departmen Perdagangan mempublikasikan pokok-pokok berita baru mengenai pesanan eksport dalam buletinnya. Yang disebarluaskan ke luar negeri dan dapat memberitahu untuk partisipasi konperensi dan pameran di luar negeri.
                Sejumlah organisasi perwakilan di Inggris, misalnya CBI, disiapkan untuk membantu promosi kunjungan-kunjungan luar negeri dan pidato-pidato atau ceramah yang diberikan kepada pendengar luar negeri. (Colin Coulson-Thomas, 2005 : 151)

B.       BENTUK KEGIATAN HUMAS INTERNASIONAL

1.       Kunjungan (Muhibah)
Kunjungan atau slaturahmi secara langsung dapat dilaksanakan untuk misi PR dan kegiatan kehumasan. Kunjungan dilakukan baik oleh kepala negara, pejabat pemerintah, tokoh kalangan bisnis, sampai pada kunjungan muhibah aktor atau seniman ternama. Muhibah bertujuan untuk misi memelihara citra atau membantu pembentukan public opinion yang positif.
                Dapat pula dengan menunjuk para pesohor atau tokoh populer di suatu negara untuk berperan mensosialisasikan kebijakan dari organisasi internasional. (T. May Rudy, 2005 :131)
Contoh kunjungan Internasional :

Pada tanggal 7 Januari 2012, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang melakukan kunjungan ke kantor pusat PBB dan menemui Sekretaris Jenderal PBB. Untuk membicarakan  peran RI saat menjadi Ketua Asean 2011 lalu, permasalahan dan situasi global negara ASEAN, serta perkembangan politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
                Marty Natalegawa sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia juga melakukan beberapa fungsi humas internasional. Salah satunya dengan memberikan laporan kepada Sekertaris Jendral PBB perihal suksesnya perkembangan positif di kawasan Asia Tenggara sepanjang tahun 2011 selama Keketuaan Negara Indonesia di ASEAN. Tentu saja ini bertujuan untuk peningkatan citra positif negara Indonesia di mata Internasional.
                Menlu Marty Natalegawa juga menyampaikan pesan Presiden berupa undangan untuk mengunjungi Indonesia. Bentuk undangan kunjungan ini juga termasuk upaya peningkatan persahabatan, kepercayaan, serta peningkatan bidang politik secara Internasional yang mampu meningkatkan pencitraan negara.
2.       Pameran (Fair)
Baik pemerintah maupun pihak swasta dari suatu negara seringkali ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh negara-negara lain. Dengan maksud antara lain memperkenalkan budaya dan potensi ekonomi bangsa dan negaranya. Selain itu juga bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan citra negara dan bangsanya, menyampaikan pesan informasi agar penduduk masyarakat di negara lain itu mengenal produk-produk, objek wisata, serta peluang dan potensi untuk penanaman modal asing. (T. May Rudy, 2005 : 132).
Diseluruh penjuru dunia, pameran merupakan suatu kegiatan yang populer dan telah lama ada. Pameran merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua panca indera : mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Sering kali pameran didukung oleh pemerintah. Pusat-pusat pameran yang permanen kini telah berdiri di negara-negara berkembang yang mulai menapaki jalur menuju masyarakat industri seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. (M. Linggar Anggoro :187)
Berikut adalah jenis-jenis ekshibisi atau pameran :
a.        Pameran Umum (public exhibition)
Pameran yang bertujuan memperkenalkan suatu organisasi atau produknya, atau suatu hal yang khusus kepada khalayak umum.
b.       Pameran Dagang (trade exhibition)
Pameran khusus bagi pihak tertentu, mulai dari pengunjung pameran, perusahaan bonafide, calon pembeli, instansi pemerintah, dan unsur lain dri komunitas bisnis. Contohnya : pameran motor merek BAJAJ (merek dagang india) di Indonesia untuk meningkatkan penjualan produk dan citra produk di negara Indonesia.
c.        Pameran Luar Ruang (outdoor exhibition)
Pameran produk berukuran besar. Misalnya Indonesia Air Show
d.       Pameran Terbatas (private exhibition)
Diadakan di dalam ruangan, pameran hanya untuk tamu undangan.
e.       Pameran Dagang Luar Negeri (overseas trade fairs)
Khusus diselenggarakan dalam rangka mempromosikan produk-produk buatan suatu negara di negara lain dan menarik minat para pembeli importir setempat. Pameran ini sering juga diikuti oleh berbagai negara sehingga menyerupai pameran internasional dimana masing-masing negara mempunyai gerai sendiri dalam memamerkan produknya.
f.         Pameran Patungan (joint venture exhibition)
Pembukaan suatu gerai yang melibatkan beberapa peserta dimana pihak pertama dibiayai atau di subsidi oleh pihak ketiga.
g.        Pameran Keliling (mobile show)
Pameran yang dilaksanakan berpindah-pindah. Contohnya eksportir yang mengadakan pameran di pelabuhan-pelabuhan dimana produk yang dipamerkan dibawa di kapal.
h.       Pameran Jinjing (portable exhibition)
Pameran yang perangkatnya ringkas, bisa dibawa kemana-mana.
i.         Pameran kecil (small exhibition)
Hanya diadakan diadakan di tempat sederhana seperti pojok toko, beranda hotel, bandar udara dll.
j.         Acara pekan belanja atau pekan promosi (shopping weeks)
Sering kali disponsori oleh pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan manufaktur, badan promosi wisata, dll. Didukung oleh etalase dan peraga khusus. (M. Linggar Anggoro : 188)
Pameran internasional atau sering disebut sebagai “EXPO” diikuti oleh negara-negara diseluruh dunia yang memamerkan hasil produksi maupun kegiatannya dari negara yang bersangkutan. (Elvinaro, 2004 :104)
Contoh pameran pada tingkatan internasional :

Dalam rangka mempromosikan keunggulan sektor konstruksi Indonesia di Aljazair, KBRI Alger bekerjasama dengan PT. Wijaya Karya Tbk berpartisipasi pada Pameran Internasional Pekerjaan Umum Alger ke-9 (Salon International des Travaux Publics–SITP 2011) yang berlangsung di Palais des Expositions SAFEX, Alger pada tanggal 21–24 November 2011. Pameran yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pekerjaan Umum Aljazair Dr. Amar Ghoul tersebut diikuti oleh 235 perusahaan BUMN dan swasta Aljazair serta 115 perusahaan asing.
Meskipun hanya diikuti oleh satu BUMN konstruksi asal Indonesia, KBRI Alger berharap melalui partisipasi Indonesia dalam pameran ini dapat memberikan kontribusi bagi upaya meningkatkan hubungan ekonomi bilateral Indonesia–Aljazair, khususnya di bidang konstruksi sebagaimana yang tercantum di dalam Memorandum Saling Pengertian (MoU) Tentang Kerjasama di Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum yang telah ditanda tangani kedua negara dalam kesempatan kunjungan Menteri PU Aljazair Dr. Amar Ghoul ke Jakarta pada tanggal 12–16 Januari 2009.
                Indonesia telah melaksanakan kegiatan promosi seni budaya pada International Fair Esculea Campo Alegre (ECA) pada tanggal 24 Maret 2012. Pameran yang dihadiri sekitar 1.200 pengunjung dan diikuti oleh 18 negara ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi guru, orang tua dan murid serta warga setempat untuk belajar dan mengenal kebudayaan negara lain dengan cara yang lebih santai, edukatif dan menyenangkan.
Pada pameran ini, Indonesia berpartisipasi dalam 3 (tiga) kegiatan yaitu parade, stand promosi dan penerangan serta pagelaran seni dan budaya yang mengambil tema besar kebudayaan dari daerah Bali.
Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Internasional Industri Pariwisata Bahari dan Ekowisata pada 7-9 Oktober 2011 di Gramedia Expo Surabaya. http://wartapedia.com/wisata/wisataalam/3841-pameran-internasional-pariwisata-surabaya-didaulat-sebagai-tuan-rumah.html

3.       Acara Program Televisi (TV)
Media yang digunakan adalah acara atau program tv. Pemerintah, organisasi, atau perusahaan dari suatu negara menyelenggarakan acara atau program tv untuk ditanyangkan melalui stasiun televisi negara lain serta dikonsumsi oleh masyarakat di negara lain. Termasuk penayangan iklan dalam rangka memperkenalkan produk, objek wisata, peluang bagi investasi asing dan sebagainya. (T. May Rudy, 2005 :133)
Contoh program televisi internasional :
1.       Australia : Masterchef Australia (kini sudah ada acara serupa di Indonesia)
2.       Asia Games Show (acara perlombaan antar negara di Asia)
3.       American Idol (kini sudah ada Indonesian Idol)
4.       Upin & Ipin (kartun dari negara Malaysia dengan menggunakan bahasa daerah Malaysia).

4.       Berita di Surat Kabar / Majalah
Pemuatan berita bisa lakukan baik oleh pemerintah ataupun swasta dengan tujuan mensosialisasikan kebijakan pemerintah, untuk memperbaiki dan meningkatkan citra, dan untuk memperkenalkan program atau produk. (T. May Rudy, 2005 :133)
Contohnya :
Berita di surat kabar internasional seperti Times, Newsweek, Asia week,  dan semua media cetak yang bonafide.
1.       Jamu masuk majalah Times. (jamu merupakan minuman tradisional Indonesia)
2.       Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk majalah Time 100. Beliau terpilih menjadi salah satu orang paling berpengaruh di dunia.

5.       Sister City ( Mitra Kota atau Kota Kembar)
Komunikasi dari negara yang berbeda melakukan kerjasam sosial-ekonomi-budaya melalui program kota kembar. Program kerja ini  diharapkan bisa memberikan manfaat timbal balik yang langsung dinikmati masyarakat . program ini seharusnya bisa membina hubungan yang erat antar penduduk atau masyarakat. Termasuk pula pemanfaatan program kerjasama segitiga pertumbuhan antar provinsi sehingga benar-benar memberi makna bagi pencapaian maksud kegiatan Humas Internasional. (T. May Rudy, 2005 :134)
                Contohnya :

1.       Bandung – Braunsweig (Jerman)
2.       Bandung – Suwon (Korea Selatan)
3.       Bandung – Forthworth (Texas AS)
4.       Banjarmasin – Kuching
5.       Makasar – Mindanao (T. May Rudy, 2005 : 134)

6.       Pertukaran Pelajar (Student Exchanges)
Melalui pertukaran pelajar berlangsung kegiatan pengenalan budaya dan membangun rasa saling memahami atau saling percaya diantara orang-orang yang berbeda bangsa. Program pertukaran pelajar dapat dilakukan baik untuk program belajar atau kuliah maupun sekedar untuk kunjungan singkat/karya wisata. (T. May Rudy, 2005 :134)
Contohnya :
Dalam rangka inisiatif sekolah mitra (PASCH) Kementerian Luar Negeri Jerman sebanyak 26 siswa/i dari 28 sekolah mitra di Indonesia berkunjung ke kota-kota Frankfurt dan Freiburg selama tiga minggu pada pertengahan bulan Januari 2012 untuk mengenal Jerman lebih jauh dan mempelajari Bahasa Jerman secara lebih intensif.
Untuk meningkatkan kerja sama nasional dan internasional, Unpad menjajaki kerja sama dengan Universitas Sriwijaya Palembang dan Mie University Jepang. Bertempat di ruang Executive Lounge lantai 2 Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor, Rabu 14 Maret 2012, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding(MoU) antara Unpad, Unsri dengan Mie University yang dilakukan oleh Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama (PR IV) Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskandar, S.Psi., M.Sc, dengan Vice President Mie University, Prof. Hiroshi Ehara, B. Agr., M. Agr., Ph.D. (http://www.unpad.ac.id/archives/52907)
7.       Pemberian Penghargaan, Penganugerahan Gelar Bagi Pejabat Tinggi Negara
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kehumasan internasional dengan tujuan memperlambangkan berlangsungnya suatu hubungan bilateral yang harmonis. (T. May Rudy, 2005 :134)
Contohnya :

1.       Penghargaan 2012 , Golden Pen of Freedom diberikan kepada seorang wartawan investigasi korupsi di Meksiko Anabel Hendandez.
2.       Film The Raid   meraih puluhan penghargaan internasional. Film yang dirilis serentak di Indonesia, Australia, Kanada, dan Amerika pada 23 Maret 2012 ini mampu meraih penghargaan di berbagai festival perfilman International. Diantaranya The Cadillac People's Choice Award untuk kategori Midnight Madness dalam ajang Toronto International Film Festival (TIIF) yang ke -36.

8.       Pemberian Bantuan  Anugerah Tertentu (Nobel Prize)
Kegiatan kehumasan internasional menggunakan cara menyampaikan atau memberikan bantuan, baik bantuan teknik maupun finansial kepada suatu negara atau kelompok tertentu dalam negara itu dengan tujuan untuk merangkul kelompok tertentu atau mendorong berlanjutnya perubahan di suatu negara dan bisa juga untuk melemahkan atau memojoki pihak yang kurang disukai. (T. May Rudy, 2005 :135)
Contohnya :
Nobel Perdamaian 2011 diraih oleh tiga orang wanita. Mereka adalah Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, Leymah Gbowee dari Liberia dan seorang wanita Yaman Tawakkul Karman.
Mereka meraih hadiah bergengsi itu karena perjuangan tanpa kekerasan untuk keselamatan serta hak perempuan guna berpartisipasi penuh dalam upaya membangun perdamaian.
Ellen Johnson Sirleaf merupakan presiden perempuan pertama di Afrika, sementara Leymah Gbowee adalah seorang pegiat perempuan sedangkan Tawakkul Karman adalah tokoh utama dalam gerakan prodemokrasi. (http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/28015-tiga-wanita-tangguh-peraih-nobel-perdamaian)
9.       Kegiatan Olah Raga
Peristiwa atau kegiatan penyelenggaraan kegiatan olahraga internasional mempunyai arti penting bagi peningkatan citra suatu negara. event tersebut merupakan ajang bagi penyelenggaraan kegiatan Humas Internasional. (T. May Rudy, 2005 :136)
                Contohnya :
1.       Indonesia sebagai tuan rumah AFF.
2.       Indonesia sebagai tuan rumah SEA GAMES.
3.       Thomas Cup.
4.       Uber Cup.

10.    Kegiatan Sosial-Politik (T. May Rudy, 2005 :137)
Contohnya :
1.       Konferensi Lingkungan Hidup Sedunia di Stockholm Swedia 1972.
2.       Konferensi Lingkungan Hidup di Rio de Janeiro Bazil 1992.
3.       Konferensi Perempuan Sedunia di Beijing.
4.       KAA di Bandung.

11.    Kegiatan Seni- Budaya (T. May Rudy, 2005 :137)
Contohnya :
1.       Miss World.
2.       Miss Universe.
3.       Internasional Film Festival.
4.       World Peace Music Awards.

12.    Video, Film, Serial dan Telenovela
Merupakan media dari masing-masing negara bagi kegiatan humas internasional selain menguntungkan dari segi ekonomi atau perolehan devisa. (T. May Rudy, 2005 :137)
Contohnya :
1.       Film CIA
2.       Film FBI
3.       Film Korea

13.     Bahan-bahan cetakan (printed material)
Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, informatif dan menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas internasional (M. Linggar Anggoro : 85)
14.    Penerbitan buku khusus (sponsored books)
Isi buku bisa bermacam-macam, misal seluk beluk organisasi, petunjuk lengkap mengenai penggunaan produk-produknya atau bisa juga keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri. ( M. Linggar Anggoro, 2002 :85)
Contohnya :
1.       Buku tentang President Barack Obama
2.       Buku tentang pengoperasian produk Apple
3.       Buku tentang install Windows

15.     Radio
Radio berskala internasional yang dipancarkan secara luas dan di kemas khusus. (M. Linggar Anggoro, 2002 : 84)
Contohnya :
BBC Radio adalah layanan British Broadcasting Corporation yang telah beroperasi di Britania Raya menurut ketentuan dari Piagam Royal sejak tahun 1927.
16.     Pemberian sponsor (sponsorship)
Penyedian dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara seni, ekspedisi, beasiswa sumbangan amal, dan sebagainya dalam skala internasional. Kegiatan sponsor ini sering dilakukan dalam rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha pemasaran. ( M. Linggar Anggoro : 85)
Cakupan bidang sponsor :
a.        Acara-acara olahraga
Hampir semua bidang olahraga memperoleh dukungan finansial dari dunia bisnis. Nilai sponsor yang diberikan kepada bidang olahraga sangat besar sepanjang sejarahnya. Hal ini disebabkan semakin merakyatnya aneka kegiatan olahraga. Contohnya : Adidas yang menjadi sponsor AFF.
b.       Acara-acara kebudayaan
Contohnya adalah kegiatan pameran angklung yang diadakan oleh negara Indonesia di Amerika, mendapatkan dukungan dari berbagai sponsor di negara Amerika.
c.        Penerbitan atau publikasi
Buku Tribute to Steve Jobs yang sudah banyak dipasarkan di negara Indonesia. Serta di alih bahasakan ke bahasa Indonesia dan diditribusikan oleh Mizan.
d.       Pameran
Contohnya Pameran cultur EXPO yang di sponsori oleh UNICEF.
e.       Pendidikan
Sponsor berupa beasiswa. Contohnya negara Jerman yang memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia.
f.         Acara amal
Charity untuk tsunami Jepang yang didanai sepenuhnya oleh Toyota.
g.        Penghargaan profesional
h.       Acara lokal (M.linggar Anggoro : 202)

17.     Teknologi Internet
Cyber Public Relation kini sudah semakin dikenal, dimana bidang ini sangat terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi mutakhir (terutama munculnya media online dan internet). Banyak ahli menyebutkan, penggunaan internet pada masa krisis komunikasi adalah untuk mengidentifikasi masalah, manajemen, dan komunikasi interaktif. Kegunaan lainnya adalah pembuatan newletter (terbitan berkala), elektronik, pengiriman pesan kepada khalayak sasaran (bisa siapa saja secara luas, bahkan internasional), dan aplikasi internet dan web one to one dalam kegiatan markrting dan komunikasi.
Penggunaan internet telah dipertimbangkan sebagai salah satu strategi komunikasi PR. Teknologi mengubah pola komunikasi PR yang asalnya konvensional. Internet membawa perspektif dan pola baru  pada era informasi dalam bentuk jaringan teknologi yang memungkinkan setiap orang mengakses kemana saja untuk memenuhi kebutuhannya.
Beberapa hal yang dilakukan praktisi PR melalui penggunaan internet :
1.       Khalayak dapat mengakses press release, atau new release melalui server internet.
2.       Khalayak dapat mengakses world wide web perusahaan.
3.       Dapat membuat mailing list melalui kontak e-mail.
Tentu saja dalam Humas Internasional, Internet sudah merupakan bagian dari bentuk kegiatan yang sangat berpengaruh. Dimana dengan internet, khalayak internasional dapat mengakses web dan berhubungan dengan perusahaan dengan mudah. (Elvinaro, 2004 : 138)
Contohnya :
Website perusahaan Teh Botol Sosro yang menggunakan bahasa Internasional. Bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat Internasional dengan berbagai penjelasan produk yang mudah dipahami.


DAFTAR PUSTAKA
Rudy, T. May. 2005. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung : 
                PT. Refika Aditama.
Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara.
Yeremi, G. Thorn. 1995. Terampil Bernegosiasi. PT. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.   
Ardianto, Elvinaro. Public Relation Suatu Pengantar Praktis. Bandung : Pustaka Bani  Quraisy. 
Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Shoelhi, Mohammad. 2009. Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Surachman, A. Yani, dan Yosal Iriantara. 2006. Public Relation Writing : Pendekatan Teoritis dan Praktek. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Coulson, Colin – Thomas. 2005. Public Relation Pedoman Praktis untuk PR. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.